Addis Ababa 30 Desember 2023 (ENA) Berbicara kepada wartawan hari ini, Menteri menegaskan tidak ada bukti bahwa kekeringan di empat zona wilayah Tigray telah berubah menjadi kelaparan.
Pemerintahan sementara mengeluarkan pernyataan yang mengatakan wilayah tersebut berada di ambang darurat kemanusiaan besar-besaran, mengingatkan kita pada bencana kelaparan tahun 1984/85 yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Menurut Menteri, membandingkan krisis kelaparan pada tahun 1984/5 dengan kekeringan yang terjadi saat ini di wilayah tersebut adalah hal yang salah.
“Pernyataan ini merupakan pendekatan yang memadukan politik dengan isu kemanusiaan. Dan pemerintah pusat harus mendeklarasikan krisis seperti itu melalui Dewan Nasional Pengurangan Risiko Bencana,” tambahnya.
Oleh karena itu, Leges menggarisbawahi bahwa propaganda politik yang berkedok kepentingan umum tidak dapat diterima.
Faktanya, empat zona di wilayah Tigray sedang mengalami kekeringan dan pemerintah pusat memberikan bantuan lebih banyak dibandingkan wilayah lainnya.
Menteri menekankan bahwa meskipun pasokan kemanusiaan di Etiopia terhenti, tidak ada seorang pun yang meninggal karena kelaparan di wilayah mana pun di Etiopia.
Dia mengatakan 3,8 juta orang terkena dampak bencana alam dan akibat ulah manusia di Amhara, Tigray, Afar dan wilayah lainnya, dan 1,5 juta lainnya terkena dampak banjir.
Menteri mencatat bahwa pemerintah memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat rentan.
Sejak Juli 2023, bantuan kemanusiaan senilai 15,2 miliar Birr telah diberikan kepada masyarakat rentan melalui kerja sama dengan organisasi internasional.
