Penganiayaan terhadap Amhara dan seruan Ethiopia untuk kebebasan

Kristen Tanggal

Oleh Essaiyas Bezabeh

Di jantung kota Ethiopia, sebuah kisah terungkap yang mencerminkan babak tergelap dalam sejarah, di mana kekuasaan digunakan dengan sikap acuh tak acuh dan suara perbedaan pendapat dibungkam dengan kedok hukum dan ketertiban. Kisah ini layak untuk disimak sekilas karena menceritakan tentang penganiayaan sistematis terhadap masyarakat Amhara oleh rezim Abi, sebuah kisah yang bukan fiksi melainkan kenyataan suram.

Perjalanan saya menuju cerita ini bermula dari perkataan seorang anggota parlemen Ethiopia bernama Ato Christian Tadele. Dia, bersama dengan sesama anggota Amhara, terperangkap dalam jaringan ilegal yang dibuat oleh orang-orang yang bersumpah untuk melindungi mereka. Penculikan dan pemenjaraan mereka oleh pasukan pemerintah bukan hanya merupakan pelanggaran terhadap kekebalan parlemen mereka, namun juga merupakan simbol tirani yang kini mencengkeram Ethiopia. Itu bertanya. Christian menceritakan cobaan yang dia dan rekan-rekannya hadapi, dan perasaan sedih yang luar biasa melanda diriku. Perlakuan terhadap mereka bukan hanya tidak manusiawi; Ini merupakan penghinaan terhadap esensi patriotisme dan penghinaan terhadap martabat manusia.

Di ruang pengadilan yang suci dimana gaung keadilan harus diutamakan, Tn. Permohonan tulus Christian bergema dengan keakraban yang menghantui. Saat saya mendengarkan, kata-katanya menjadi jembatan melintasi waktu, menghubungkan penderitaan masyarakat Amhara dengan seruan kebebasan yang bergema sepanjang sejarah. Kesaksiannya, yang ditandai dengan ketidakpercayaan dan ketidakpercayaan, mengingatkan saya pada mereka yang, ketika menghadapi tirani, memilih untuk berbicara ketika keheningan lebih aman.

Episode ini merupakan mikrokosmos dari tragedi lebih besar yang menimpa Ethiopia di bawah rezim saat ini. Penangkapan sewenang-wenang, tuduhan palsu, dan sistem peradilan berkompromi untuk memberikan keadilan, namun keinginan elit Oromo yang berkuasa telah menjadi hal yang biasa. Ini adalah krisis di luar hubungan politik yang menyerang inti identitas budaya dan sejarah Ethiopia.

READ  Laporan Komisi Internasional Ahli Hak Asasi Manusia di Ethiopia tentang Situasi Keamanan di Barat Laut

Di antara berbagai tuduhan yang dilontarkan rezim terhadap para pengkritiknya, ada satu tuduhan yang menonjol karena keberanian dan ketidakberdasarannya, yaitu dugaan penerapan “nilai-nilai Amhara” pada negara Ethiopia. Tuduhan ini tidak hanya meminggirkan kelompok etnis penting tetapi juga berupaya mengkriminalisasi signifikansi budaya dan sejarah mereka. “Apa nilai-nilai Amhara?” Begitulah pertanyaan yang dilontarkan Christian di pengadilan. Bergema dalam keheningan mereka yang tidak mau atau tidak mampu berbicara. Hal ini menantang narasi yang dibangun oleh rezim dan mempertanyakan legitimasi mereka.

Penganiayaan terhadap Amhara, yang merupakan simbol dari sasaran etnis yang lebih luas di Ethiopia, memerlukan respons yang melampaui batas. Ini merupakan seruan kepada komunitas internasional dan masyarakat Etiopia di seluruh dunia untuk bersatu melawan ketidakadilan dan kebrutalan yang dilakukan oleh rezim Abiy. Perdamaian dalam menghadapi kekejaman seperti ini bukanlah netralitas; Ini adalah keterlibatan. Ada kebutuhan mendesak bagi para aktor global, organisasi hak asasi manusia, dan individu yang mempunyai hati nurani untuk bersatu demi membebaskan tahanan politik, mengadvokasi peradilan yang benar-benar independen, dan mengakhiri penindasan rasial.

Jalan ke depan Ethiopia penuh dengan tantangan, namun harus dilalui dengan tekad dan persatuan. Kecaman internasional harus keras dan jelas, menuntut akuntabilitas, transparansi, dan pemulihan hak asasi manusia. Ketahanan masyarakat Etiopia, warisan budaya mereka yang kaya, dan semangat pantang menyerah mereka melawan tirani tetap menjadi pancaran harapan di masa-masa kelam ini.

Saat kita berada pada titik kritis ini, marilah kita mengingat pelajaran sejarah – perjuangan untuk keadilan, kesetaraan dan martabat adalah hal yang bersifat universal. Ini adalah perjuangan yang menuntut tindakan kolektif dan dukungan kita yang tak tergoyahkan bagi mereka yang menderita di bawah penindasan. Kisah Ato Christian dan rekan-rekannya di parlemen Amhara bukanlah sebuah bukti keputusasaan, namun sebuah katalisator perubahan, yang menginspirasi kita untuk membela hak dan kebebasan yang kita hargai. Sekarang adalah waktunya untuk mengambil tindakan demi masa depan Ethiopia dan umat manusia.

READ  Penting untuk menghindari keinginan untuk sukses dengan cepat…

Mari kita mengambil inspirasi dari gaung sejarah ini karena mengingatkan kita bahwa semangat perlawanan terhadap tirani tidak dapat diubah. Permohonan umat Kristiani bukan sekadar seruan minta tolong; Ini adalah seruan untuk mempersenjatai semua orang yang menjunjung kebebasan, keadilan dan martabat manusia. Hal ini mendorong kita untuk berdiri dalam solidaritas dengan Amhara dan semua orang yang menderita di bawah penindasan, memberikan suara kita untuk perjuangan mereka dan bergabung dengan mereka dalam upaya mereka untuk menciptakan dunia di mana keadilan ditegakkan dan kebebasan bukanlah mimpi. Sebuah kebenaran untuk semua.

(Untuk surat atau pertanyaan, penulis dapat dihubungi di [email protected])

Catatan Editor: Pandangan yang diungkapkan dalam artikel tidak mencerminkan pandangan borkena.com

__

Publikasikan artikel Borgena Silakan kirim kiriman ke [email protected] untuk dipertimbangkan.

Bergabunglah dengan saluran Telegram kami: t.me/borkena

Seperti Borgena di Facebook

Tambahkan bisnis Anda Borgena Direktori Bisnis/Direktori Bisnis

Bergabung dalam percakapan. Ikuti kami di X (sebelumnya Twitter) @zborkena Dapatkan yang terbaru Berita Ethiopia Terus memperbarui. Etiopia Untuk berbagi atau mengirimkan informasi, kirim email ke [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *