KTT Masa Depan: Mempromosikan Perspektif Afrika untuk Keberagaman yang Berjejaring dan Inklusif

Pada bulan September 2024, PBB akan menjadi tuan rumah KTT Masa Depan di New York, mempertemukan para pemimpin dunia untuk “membangun konsensus internasional baru” tentang “cara mewujudkan masa kini yang lebih baik dan mengamankan masa depan.” Salah satu hasil dari pertemuan puncak ini adalah kesepakatan mengenai masa depan, yang mencakup lima bidang utama: pembangunan berkelanjutan dan pendanaan untuk pembangunan; Perdamaian dan Keamanan Internasional; Sains, Teknologi dan Inovasi serta Kolaborasi Digital; Pemuda dan generasi mendatang; dan mengubah tata kelola global. Meskipun negosiasi antar pemerintah mengenai perjanjian di masa depan harus bersifat konsultatif, negosiasi tersebut dapat mencakup perspektif yang lebih luas, termasuk mengenai benua Afrika.

Dalam konteks ini, IPI dan KAS New York, pada tanggal 1 Februari 2024, menyelenggarakan lokakarya gabungan untuk mengumpulkan perspektif mengenai KTT tersebut dan hasil-hasilnya dari negara-negara Afrika, organisasi multilateral, dan organisasi masyarakat sipil Afrika. Lokakarya ini menyediakan platform untuk pertukaran antara Negara-negara Anggota, Uni Afrika (AU), PBB, organisasi masyarakat sipil dan para ahli di Addis Ababa dan New York. Lokakarya ini diadakan di Addis Ababa untuk mengakui peran penting lembaga multilateral Afrika seperti Uni Afrika dalam mereformasi sistem internasional dan merevitalisasi kerja sama global. Konferensi ini bertujuan untuk mendorong multilateralisme yang lebih inklusif dan berjejaring dengan menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan di Afrika dan membangun momentum seputar KTT di luar ruang kebijakan New York.

Poin-poin berikut muncul sebagai pertimbangan utama untuk memastikan revitalisasi kerja sama multilateral yang melibatkan KTT dan Konvensi.

  • Reformasi sistem multilateral Memulihkan kredibilitas dan legitimasinya sangatlah penting dan memerlukan, setidaknya, komitmen baru negara-negara anggota terhadap prinsip-prinsip dasar Piagam PBB.
  • Reformasi Kerangka Keuangan Internasional Penting untuk meningkatkan keterwakilan Afrika di lembaga-lembaga keuangan internasional dan memastikan bahwa Afrika mendapat manfaat dari sumber daya yang dimilikinya.
  • Perdamaian dan Keamanan Internasional Perangkat yang lebih luas untuk merespons konflik dan krisis harus didukung oleh kemitraan AU-PBB yang lebih mendalam dan keterwakilan Afrika yang lebih besar di Dewan Keamanan.
  • Reparasi dan keadilan sejarah Hal ini harus menjadi landasan upaya untuk memajukan perdamaian dan pembangunan serta reformasi yang berarti dalam sistem multilateral.
  • Keterlibatan Afrika di KTT tersebut Hal ini juga harus mencakup partisipasi aktif organisasi masyarakat sipil dan akademisi Afrika dalam mendukung Negara-negara Anggota untuk memajukan prioritas utama bagi benua tersebut.
  • Pemantauan dan evaluasi Setelah KTT, negara-negara anggota bertanggung jawab untuk memenuhi komitmen mereka dan melaksanakan hasilnya.
READ  Mengapa sumber Sungai Nil menjadi misteri selama ribuan tahun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *