Addis Ababa – Pemerintah Ethiopia, bekerja sama dengan Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Fasilitas Lingkungan Global (GEF), secara resmi meluncurkan proyek besar untuk mengatasi deforestasi, mendorong restorasi hutan dan mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam rantai nilai kopi negara tersebut. dan sistem pangan.
Proyek ini akan dilaksanakan dengan tema “Mencegah Hilangnya Hutan, Mempromosikan Restorasi dan Mengintegrasikan Keberlanjutan ke dalam Rantai Nilai Kopi dan Sistem Pangan Ethiopia” (FOLUR).
Menteri Perencanaan dan Pembangunan, Fitsum Assefa, meluncurkan proyek tersebut hari ini pada pertemuan pertama Komite Pengarah Proyek FOLUR di Addis Ababa.
Berbicara pada pembukaan pertemuan, menteri mengatakan, “Pemerintah Ethiopia berkomitmen untuk menanam pohon skala besar melalui warisan hijau dan kegiatan pengelolaan alam, sementara upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan kebijakan dan perencanaan penggunaan lahan yang terintegrasi.”
Mengakui warisan kopi Ethiopia yang kaya dan bentang alam yang beragam, Fitzham menyoroti tantangan yang ditimbulkan oleh deforestasi dan degradasi lahan yang diperburuk oleh perubahan iklim dan tekanan populasi.
Ia menambahkan, permasalahan ini berdampak pada sumber daya alam dan mata pencaharian negara, terutama di daerah penghasil kopi.
“Proyek FOLUR merupakan langkah penting dalam mengatasi tantangan kompleks ini,” tegas menteri. “Hal ini akan berkontribusi pada pengembangan Kebijakan Penggunaan Lahan Nasional, Rencana Pembangunan Kehutanan Nasional dan Strategi Komprehensif Kopi Ethiopia, sekaligus meningkatkan penghidupan kopi, mendukung Inisiatif Warisan Hijau dan menyelaraskan dengan Ekonomi Hijau Ketahanan Iklim (CRGE). Strategi dan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) yang diperbarui).
Proyek FOLUR diharapkan memberikan dampak yang signifikan, dengan tujuan: mengadopsi kebijakan penggunaan lahan terpadu nasional, menghindari 7.288.195 ton emisi setara CO2, meningkatkan penghidupan 440.000 keluarga, 10.500 hektar perkebunan kopi non-produktif, mengelola 600 hektar perkebunan kopi non-produktif. hektar hutan Afromontan kering dan basah serta 2.031.502 hektar Lahan mengalami perbaikan praktik penggunaan lahan.
“Keberhasilan implementasi proyek FOLUR memerlukan koordinasi dan kerja sama yang efektif di antara seluruh pemangku kepentingan,” tegas Fitsum. “Pertemuan komite pengarah hari ini menandai langkah penting ke arah tersebut, mempertemukan para pemangku kepentingan utama untuk membahas langkah selanjutnya dari program ini dan memastikan keberhasilan implementasinya.”
Dalam sambutannya, Charu, Wakil Perwakilan UNDP untuk Ethiopia, menegaskan keselarasan proyek ini dengan upaya ketahanan iklim Ethiopia.
Beliau lebih jauh menyoroti kontribusi FOLUR dalam mengatasi deforestasi global dan meningkatkan penghidupan, serta menggarisbawahi pentingnya hal ini bagi masa depan yang berkelanjutan.
FOLUR merupakan bukti komitmen Ethiopia terhadap kelestarian lingkungan dan visinya untuk menciptakan masa depan yang sejahtera dan berketahanan bagi warganya. Pemerintah, mitra, dan masyarakat lokal yang bekerja sama dapat memastikan keberhasilan inisiatif ini dan berkontribusi terhadap kesehatan bumi dan sektor kopi yang berkembang di Ethiopia.