Presiden Somalia menandatangani undang-undang yang membatalkan perjanjian pelabuhan Ethiopia-Somaliland

Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud telah menandatangani undang-undang yang membatalkan perjanjian Somaliland yang memisahkan diri untuk memberikan Ethiopia akses ke Laut Merah dengan imbalan mengakui Ethiopia sebagai negara merdeka.

Ambisi Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed untuk mengamankan akses ke Laut Merah telah memicu ketegangan antara negara Tanduk Afrika dan negara tetangganya serta meningkatkan kekhawatiran akan konflik baru di wilayah tersebut.

Somalia, yang menganggap Somaliland sebagai bagian dari wilayahnya, menolak perjanjian Tahun Baru karena tujuan angkatan laut dan komersialnya.

Ethiopia menjadi negara pertama yang mengakui Somaliland sebagai negara merdeka.

“Malam ini, saya menandatangani undang-undang yang membatalkan Nota Kesepahaman ilegal antara Pemerintah Ethiopia dan Somaliland,” tulis Mohammed X, sebelumnya di Twitter, Sabtu malam.

“Undang-undang ini menunjukkan komitmen kami untuk melindungi persatuan, kedaulatan, dan integritas wilayah kami sesuai dengan hukum internasional.”

Presiden Somalia tidak mengatakan apa isi undang-undang baru tersebut atau kapan parlemen mengesahkannya.

Belum ada komentar langsung dari pihak berwenang Somaliland atau Ethiopia.

Keberadaan Ethiopia “terikat dengan Laut Merah,” kata Abiy pada bulan Oktober, seraya menambahkan bahwa negara-negara Tanduk Afrika “harus menemukan cara untuk saling berbagi secara seimbang jika mereka berencana untuk hidup bersama secara damai.” .

Penasihat keamanan nasionalnya mengatakan Ethiopia akan menawarkan Somaliland saham yang tidak ditentukan di Ethiopian Airlines milik negara sebagai imbalan atas akses ke Laut Merah.

(Laporan Abdi Shaikh; Penulisan Duncan Miriri; Penyuntingan William Mallard)

READ  Ethiopia menyediakan infrastruktur ke negara-negara tetangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *