Mahkamah Agung Puntland membatalkan demarkasi wilayah SSC, sehingga memberikan dampak yang signifikan terhadap lanskap politik
Mahkamah Agung Puntland, wilayah otonom Somalia, telah menegaskan kembali persatuan dan integritas wilayah negara-negara anggota federal Somalia dan membatalkan keputusan pembagian wilayah Sool, Sanaag dan Cayn (SSC). Dianggap sebagai tombol untuk mengatur ulang dinamika kekuasaan dan pengaruh, putusan tersebut diperkirakan akan mengubah lanskap politik Somalia secara dramatis, terutama di wilayah yang sedang berjuang dengan ketidakstabilan politik dan sengketa wilayah.
Menantang gerakan separatis
Putusan Mahkamah Agung secara efektif menentang gerakan separatis dan membatalkan keputusan Dewan Tertinggi SSC-Khatumo. Pengadilan menegaskan bahwa pemerintahan SSC-Khaatumo merupakan bagian integral dari Puntland, dan mengatakan bahwa keputusan pemisahan diri dewan tersebut bukan merupakan bagian integral dari Puntland. Status resmi dan melanggar prosedur batas administratif yang semestinya.
Implikasi pemilu mendatang
Putusan pengadilan menambah perubahan signifikan pada situasi politik di tengah proses pemilu di Puntland. Para calon presiden menuding presiden daerah ikut campur dalam proses pemilihan wakil rakyat. Para kandidat menyerukan penundaan pemilihan 17 anggota Parlemen SSC-Khatumo sampai kesepakatan politik tercapai. Pemilu ini, yang dijadwalkan pada 8 Januari 2024, mungkin akan terpengaruh secara signifikan oleh keputusan Mahkamah Agung.
Membentuk kembali lanskap politik
Keputusan tersebut menandai titik balik penting dan menegaskan kembali Puntland Integritas teritorial dan mengubah jalannya pemilu yang sedang berlangsung. Di luar konsekuensi politik langsungnya, keputusan untuk membatalkan pembagian wilayah SSC dapat menimbulkan tantangan jangka panjang terhadap stabilitas dan persatuan Puntland, sehingga mengubah lanskap politik Somalia.