Diplomasi Bangsa Fokus pada Keberagaman, Kepentingan Nasional: Institute of Foreign Affairs – ENA English

Addis Ababa, 14 Oktober/2023(ENA) – Kebijakan diplomatik Ethiopia mengikuti kerja sama multilateral dan memprioritaskan kepentingan nasional negara di atas segalanya, kata kementerian luar negeri.

Kebijakan diplomatik Ethiopia mengikuti kerja sama multilateral dan mengutamakan kepentingan nasional di atas segalanya, kata Zafar Petru, Wakil Direktur Jenderal Institut Urusan Strategis Luar Negeri.

Ingatlah bahwa minggu ini pada sidang gabungan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Federasi, Presiden Zahlewerk menyampaikan pidato tentang prioritas tahunan pemerintah Yudea.

Dalam pidatonya, ia mengatakan bergabungnya Ethiopia ke BRICS merupakan kemenangan diplomatik yang besar.

Presiden juga mengisyaratkan bahwa kebijakan luar negeri Ethiopia adalah mempererat persahabatan, memperluas kemitraan, dan merangkul mitra pembangunan.

Dalam wawancara eksklusif dengan ENA, Wakil Direktur Jenderal Urusan Strategis Institut Luar Negeri Zafar Petru mengatakan bergabungnya Ethiopia ke BRICS adalah hal yang sangat penting.

Ia mengatakan kerja sama diplomatik multilateral tidak hanya akan meningkatkan pengaruh Ethiopia, namun juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menggaungkan suara Afrika.

Jaber menambahkan bahwa hubungan diplomatik multilateral tidak hanya meningkatkan pengaruh Ethiopia tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung suara Afrika untuk bergema di dunia.

“Menjadi bagian dari kelompok negara-negara ini akan mengubah kapasitas dan posisi Ethiopia di platform internasional. Ini akan menjadikan negara ini serius,” kata Wakil Direktur Jenderal.

Selain itu, aksesi Ethiopia terhadap lembaga-lembaga multilateral telah memainkan peran penting dalam memperluas peluang pembangunan dan kerja sama ekonomi.

Menurut Jaffer, Ethiopia fokus meningkatkan partisipasinya dalam organisasi internasional. Ethiopia tentu saja tidak memihak siapa pun. Ethiopia membela kepentingan nasionalnya.

Presiden Sahlework menjelaskan dalam pidatonya bahwa kepatuhan Ethiopia terhadap kebijakan diplomatik multilateral membenarkan posisinya.

Ini harus menjadi sebuah platform di mana kepentingan umat manusia dan semua bangsa dapat didiskusikan berdasarkan akal, kebenaran dan pengetahuan, tegas Wakil Direktur Jenderal, seraya menekankan bahwa platform tersebut tidak boleh menjadi tempat persaingan geopolitik.

READ  Spesial Natal: Kunjungan ke Koloni Kristen Pertama Delhi di Gerbang Turkman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *