'Aku berbisik pada lebah

Kemampuan Tamirat Kedachew dalam menjinakkan lebah madu telah mengejutkan banyak orang di kampung halamannya di Azosa, Ethiopia.

Bagaimana dia melakukannya?

“Ini adalah sebuah hadiah,” katanya kepada BBC.

Remaja berusia 18 tahun ini tidak mengenakan pelindung dan membiarkan serangga berkerumun di dada dan kepalanya yang telanjang. Terkadang dia membiarkan lebah masuk ke mulutnya.

“Saya mempunyai kemampuan khusus untuk memelihara lebah tanpa menutupi bibir dan telinga saya,” jelasnya.

Baru lima tahun yang lalu Tamirath pertama kali diperkenalkan dengan lebah.

“Ketika saya lewat, mereka datang dan menetap di tubuh saya [the bee farm] Mereka mulai memperhatikan apa yang saya katakan,” katanya.

Menurutnya, dia tidak melakukan apa pun untuk memancing mereka masuk. ''Mereka memahami siapa saya. Lebah seperti manusia bagi mereka yang mendekatinya.”

Namun, kerabat dan tetangganya awalnya khawatir. ''Mereka ketakutan. Mereka memperingatkan saya untuk tidak mendekati lebah karena mereka berbahaya. Namun, saya mengetahui bakat saya saat itu,” kata Tamirath.

Mereka akhirnya menemukan bahwa dia memiliki ikatan khusus dengan lebah.

Aktivitasnya di lingkungan sekitar sangat tidak biasa. Peternak lebah, khususnya di daerah pedesaan Ethiopia, memanen madu pada malam hari untuk mencegah sengatan lebah.

Penelitian menunjukkan bahwa sengatan lebah bisa berakibat fatal.

READ  Ethiopia dan Somaliland sedang dalam proses menyelesaikan perjanjian kontroversial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *