Pengusaha Nigeria yang berbasis di Istanbul dapat melihat kombinasi produk lokal Afrika dan produk Turki dengan menjadikan tuna wisma di Istanbul yang tinggal ribuan kilometer jauhnya dari tanah air mereka.
Mark Kendrick Imafidon mendirikan pasar “African Sun Durak” (“African Ultimate Destination”) di Şişli, Istanbul dan berbagi perjalanannya yang dimulai pada tahun 2013 setelah lulus dari Universitas Benin di Nigeria. Dia menjalankan bisnis di Nigeria dengan menjual barang yang dia terima dari Turkiye. Di bawah bendera “Perhentian terakhir Istanbul”, ia berhasil membuka tiga toko di negara asalnya.
Ini telah menjadi penghubung penting antara Afrika dan Turki, yang merupakan surga bagi ekspatriat Afrika. Pasar ini menawarkan beragam penawaran, termasuk makanan seperti pisang, anggota keluarga pisang; Samai, mengingatkan pada kentang berukuran besar; ikan lele kering; udang cangkang kering; roti injera; dan berbagai rempah lokal. Selain kuliner, pasar ini juga menawarkan pakaian tradisional, kosmetik, dan perlengkapan rumah tangga.
Imafidon mengungkapkan: “Setiap orang Afrika dapat membeli apa yang mereka butuhkan dari pasar saya. Kami menawarkan produk lokal dari Kamerun, Ethiopia, Ghana, dan sekitarnya.” Ia mencatat kegembiraan dan kepuasan yang dialami pelanggannya ketika mereka menemukan produk dari negara asal mereka di rak. Ia menekankan bahwa meskipun pengangkutan produk segar dari Nigeria ke Turki menghadirkan tantangan logistik, masyarakat Nigeria khususnya menunjukkan preferensi yang kuat terhadap bahan makanan seperti pisang. Namun, Imafidan dan tim memastikan produk tersebut tersedia bagi pelanggan.
Setelah menetap di Istanbul, Imafidan menikah dengan wanita Etiopia yang ditemuinya pada tahun 2016. Pasangan itu sekarang memiliki dua anak perempuan yang sedang belajar di sekolah-sekolah Turki. Imafidon berbagi tantangan linguistik awal yang mereka hadapi, namun menyoroti penyesuaian dan keberhasilan studi mereka selanjutnya. Dia bangga dengan hubungan positifnya dengan teman-teman sekelasnya di Turki dan menekankan ikatan kuatnya dengan komunitas Turki, sambil menyatakan bahwa “semua orang yang berteman dengan saya adalah baik.”
Meskipun kadang-kadang kecewa, Imafidan menemukan kepuasan di Istanbul, menggambarkannya sebagai rumahnya selama sembilan tahun terakhir. Dia mengungkapkan kecintaannya pada kota Rice dan meskipun dia merindukan Afrika, dia selalu merasa asli dari Rice.