IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Uganda sebesar 4,6% pada akhir tahun 2023

Mozambik diikuti oleh Republik Demokratik Kongo sebesar 6,7%, Rwanda sebesar 6,2%, Pantai Gading sebesar 6,2%, dan Ethiopia sebesar 6,1%.

IMF mengaitkan kinerja buruk tersebut dengan guncangan inflasi akibat perang Rusia-Ukraina, yang mendorong kenaikan suku bunga secara global.

Tahun 2023 adalah tahun yang sulit bagi perekonomian Afrika Sub-Sahara untuk beroperasi. Guncangan inflasi setelah perang Rusia di Ukraina mendorong kenaikan suku bunga secara global, yang mengindikasikan berkurangnya permintaan internasional, spread yang lebih tinggi, dan tekanan nilai tukar yang terus berlanjut.”bunyi pernyataan itu.

Ia menambahkan: “Akibatnya, pertumbuhan pada tahun 2023 diperkirakan akan melambat untuk tahun kedua berturut-turut menjadi 3,3 persen dari 4,0 persen tahun lalu. Kawasan ini diperkirakan akan pulih pada tahun depan, dengan pertumbuhan sebesar 4,0 persen pada tahun 2024, dengan pertumbuhan di empat perlima wilayah Afrika Sub-Sahara dan kinerja yang kuat di negara-negara miskin sumber daya. Ketidakseimbangan makroekonomi juga membaik—inflasi menurun di sebagian besar wilayah, dan keuangan publik secara bertahap berada pada kondisi yang lebih stabil..”

READ  Inilah negara dengan sejuta pakar pemilu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *