Hujan lebat di dekat Ethiopia telah membanjiri sungai Shabelle dan Juba, menyebabkan permukaan air naik.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Somalia mengatakan pada hari Rabu bahwa banjir bandang telah menghancurkan fasilitas kesehatan.
Masyarakat yang tinggal di dekat sungai telah diperingatkan bahwa mereka dalam bahaya, kata Mohamed Molim, penasihat kebijakan strategis dan kemitraan lembaga tersebut, kepada The Associated Press.
Sekitar 250 keluarga yang terkena dampak di distrik Pardher menerima bahan makanan termasuk beras, tepung, dan minyak dari Badan Nasional.
Empat sekolah dan 200 jamban hancur akibat banjir bandang, mengganggu pendidikan sekitar 3.000 anak, kata badan kemanusiaan PBB.
Sebuah laporan PBB mengatakan 1.000 hektar lahan pertanian telah terendam rawa.
Banjir yang terus berlanjut di Somalia utara telah meninggalkan jejak kehancuran.
8,25 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan lebih dari 1,4 juta orang mengungsi, kata PBB. Menurut BMKG, banjir bandang terjadi saat negara itu mengalami lima musim kemarau panjang.