7,6 juta anak putus sekolah di Ethiopia: UNICEF-Xinhua

Sebuah file foto menunjukkan anak-anak bersenang-senang di taman bermain di Addis Ababa, Ethiopia pada 16 September 2023. (Xinhua/Wang Bing)

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan pada hari Jumat: Sekitar 7,6 juta anak putus sekolah di Ethiopia karena bencana alam dan bencana akibat ulah manusia.

ADDIS ABABA, November. 11 (Xinhua) Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melaporkan pada hari Jumat bahwa 7,6 juta anak putus sekolah di Ethiopia karena bencana alam dan bencana akibat ulah manusia.

Badan tersebut, dalam Laporan Situasi Kemanusiaan Ethiopia terbaru, mengatakan konflik yang sedang berlangsung di berbagai wilayah di negara Afrika Timur tersebut memberikan kontribusi negatif terhadap akses anak-anak terhadap pendidikan.

“Konflik yang sedang berlangsung di Amhara dan Oromia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan anak-anak putus sekolah. Secara total, ada 7,6 juta anak putus sekolah di seluruh Ethiopia,” katanya.

Konflik yang sedang berlangsung di wilayah Amhara tetap tegang dan bergejolak karena pembatasan pergerakan masih diberlakukan, sehingga menyebabkan kesulitan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan.

Sebuah foto menunjukkan anak-anak menanam pohon muda di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, pada 10 Agustus 2020. (Xinhua/Michael Tewelde)

UNICEF, mengutip Biro Pendidikan Regional Amhara, mengatakan 28 sekolah dilaporkan dirusak dan dijarah di berbagai bagian wilayah yang bermasalah akibat konflik, sehingga menjadi tantangan untuk melanjutkan pendidikan pada tahun ajaran.

Selain itu, 254 sekolah rusak akibat hujan lebat, angin, dan banjir di wilayah lain, yang berdampak pada lebih dari 92.600 anak.

Sementara itu, UNICEF memperingatkan bahwa kurangnya dana menghambat respons kemanusiaan di Ethiopia di tengah meningkatnya kebutuhan kemanusiaan di seluruh negeri.

Menurut UNICEF, 72 persen dari bantuan kemanusiaan senilai US$674,3 juta untuk anak-anak di Ethiopia pada tahun 2023 masih belum didanai, karena kebutuhan kemanusiaan masih ada di kalangan populasi rentan di seluruh negeri, khususnya di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

READ  Ekspatriat Afrika yang bekerja di bidang medis melakukan mobilisasi untuk mengatasi kekurangan layanan kesehatan di negara asal mereka

“UNICEF terus meminta pendanaan penting untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan anak-anak, remaja, perempuan dan laki-laki di Ethiopia,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *